Gunung Arjuno

Gunung Arjuno terletak di provinsi Jawa Timur, merupakan tipe berlapis dengan ketinggian 3339 m dpl. Biasanya gunung ini dicapai dengan tiga titik pendakian terkenal: LAVANG, TRETES dan BATU. Gunung Arjuno berbatasan dengan Gunung Welirang. Gunung Arjuno berada di puncak Gunung Velirang. Selain kedua tempat di atas, Gunung Arjuno bisa didaki dari beberapa arah lainnya.

Terletak di sebelah barat Batu di Jawa Timur, gunung ini juga menjadi tujuan pendakian. Selain tingginya lebih dari 3000 meter, terdapat berbagai fasilitas wisata di gunung ini. Salah satunya objek wisata Air Terjun Papik Bodo yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuno. Padahal selain objek wisata air terjun papik Bodo, masih ada air terjun lainnya seperti Koban Rondo, Koban Talun.

video arjono

Kebun Teh PTP 12, Lereng Arjono, Latar Belakang, Puncak Mahameru

rute jalan kaki
Gunung Arjuno dapat didaki dari beberapa arah, antara lain: ke timur (Lawang), ke utara (Tretes) melalui Gunung Welirang dan ke barat (Batu-Kangar).

PROSEDUR PERTUKARAN
TRANSPORTASI DARI SURABAYA.

PERJALANAN HERITAGE DARI LAVANG.
Menuruni gunung dari jalur Loang membutuhkan fisik dan mental yang baik karena kondisi medan yang berupa tanjakan terjal dan medan yang ekstrim. Tapi kelebihannya adalah nyaman untuk mendaki Gunung Arjuno dari Kota Loang, karena Kota Loang sangat memudahkan kita untuk melakukan perjalanan baik ke Surabaya maupun Malang, kita juga bisa langsung menuju ke puncak Gunung Arjuno dengan arah ini. Jika kita ingin naik dari Loang, kita naik bus dari Surabaya ke Malang dan turun di Loang (sekitar 76 km), dan jika dari Malang kita naik bus dari Terminal Arjosar ke Loang, perjalanan 18 km . . Dari Loang kita naik ojek menuju kota Vonorejo sejauh 7 km dan turun tepat di depan titik ijin pendakian.

Gunung Arjuno terlihat dari Kebun Teh Wonosari Lawang

Kami juga menyiapkan pasokan air di kota terakhir ini. Dari Desa Wonorejo dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati Kebun Teh Wonosari dan dilanjutkan selama 3-4 jam. Kita akan sampai di POS II "Alang-alang" yang merupakan tempat camping. POS II dari "Ya".

rambut putih

POS III "Mahapena" membutuhkan 6-7 jam perjalanan Zig Zag (Jalan G. Linjing). Linjing), setelah istirahat sejenak dan menikmati pemandangan sekitar, ditemani secangkir kopi pahit, disinilah bunga Edelweis bermekaran seperti karpet putih besar, indah sekali...

Rute Pegunungan Linjing (Zig Zag) dari Loang

Kami melanjutkan perjalanan dari POS III "Mahapena" ke POS IV "Nggombes" yang merupakan hutan tropis yang lebat disebut juga hutan "Awag Lali Jiwo". POS IV adalah tempat terakhir untuk mencapai puncak.

Batang pohon hutan "Hélas Lali Jiwo" atau "Hélas Nggombes"

Setelah melewati hutan Lali Jiwo, kita akan melewati Chemoro Sevu dan padang rumput yang jalannya sangat terjal. Saat mendekati puncak, kita akan melewati banyak bebatuan dan menemukan banyak tanaman yang indah, termasuk tanaman sage manis, sebelum mencapai puncak Gunung Arjuna.

Rute Panjat Tebing (CANGAR)
Jalur pendakian lainnya dimulai dari kota Batu melalui Kangar yang terletak di sebelah barat Gunung Welirang. Kota Batu merupakan kota peristirahatan dengan sumber air panas di kaki Gunung Welirang, dan letaknya tidak jauh berbeda dengan Tretes. Untuk mencapai Batu dari Kedir atau Malang, kita bisa naik bus/Colt kemudian perjalanan dari Batu ke Kangar dengan Kolt (angkutan pedesaan). Kangar merupakan salah satu tempat wisata di Kota Batu yang terkenal dengan sumber air panasnya yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit. Kami memulai pendakian kami melalui ladang sayur dan jalan setapak ke arah timur laut dan melanjutkan melalui hutan tropis. Tur ini akan memberi Anda kesempatan untuk melihat Puncak Arjuna. Trekking selama 5-6 jam akan membawa kita ke puncak gunung yang menghubungkan puncak gunung Welirang dan gunung Arjuno, lebih tepatnya sebelah tenggara gunung Kembar I. Kita harus berjalan 1-2 jam lagi untuk mencapai puncak. Gunung. Welirang atau Mont Arjuno kiri arah kanan selama 4 sampai 5 jam.

RUTE CLIMBING POHON.
Shuttle berangkat dari Surabaya (Terminal Bungurasih/Purbaya). Naik bus tujuan Malang dari Bungurasih (turun di Pandaan). Naik angkutan lokal dari Terminal Pandaan, turun di Tretes (turun di Tanjung Hotel). Izin pendakian di kantor pos (jalan sekitar 30m dari Tanjung Hotel) untuk Arjuna.

Tretes adalah tujuan wisata dan hutan wisata, dan ada air terjun yang indah, Cascada del Abuelo Bodo. Ada banyak hotel dan penginapan di Tretes, cuacanya sejuk dan nyaman untuk bersantai. Dan di Pos PHPA Tretes kita bisa langsung mendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuna. Setelah berjalan 4-5 jam ke arah barat daya Tretes, kita bisa berhenti dan bermalam di shelter tempat orang mencari bijih belerang.

Air di sini banyak untuk memasak atau mencuci, hampir setiap hari sekitar 20-30 pekerja mencari dan membawa batu belerang ke Tretes. Keesokan paginya pendakian bisa dilanjutkan ke Puncak Velirang atau kita langsung menuju Gunung Arjuna. Rute menuju shelter di puncak Gunung Welirang akan melewati hutan pinus yang jalannya berbatu. Setelah 3 jam mendaki, kita akan sampai di puncak gunung Welirang. Di bawah puncak Velirang terdapat kawah yang mengeluarkan gas belerang. Trekking dari Tretes ke Puncak Velirang memakan waktu 7-8 jam.

Sunrise di Puncak Arjuno

Melanjutkan perjalanan ke Gunung Arjuno, setelah mencapai puncak Gunung Welirang, kita turun tepat ±10 menit ke arah selatan. Hutan yang Anda lewati adalah hutan pinus yang membelah jurang dan garis keliling pegunungan Kembar I dan Gunung Kembar II. Setelah 6-7 jam mendaki kita akan sampai di puncak Arjuna. Namun terlebih dahulu kita melewati sebuah tempat yang bernama “Pass Dieng”, ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuna, dan terdapat bebatuan yang sebagian tersusun rapi seperti tembok, dan tanahnya cukup datar. Hanya membutuhkan waktu ±10 menit dari sini ke Gunung Arjuna. Dibutuhkan 5-6 jam untuk mencapai Arjuna dan Gunung Welirang. Di puncak Gunung Arjuna, angin sangat kencang dan suhu bervariasi antara 5 hingga 10 derajat Celcius. Disini kita bisa menikmati panorama yang sangat indah, apalagi pada malam hari kita bisa mengagumi kota-kota seperti surabaya, malang, batu, pasuruan. dan Laut Utara dengan kelap-kelip lampu kapal.

Paruh yang tajam

G. Puncak Arjuna dikenal juga dengan sebutan 'Puncak Ogal-Agil' atau 'Puncak Ringgit'. Di sekitar puncak mereka dapat mendirikan tenda untuk bermalam. Pendaratan bisa menuju kota Loang atau timur melalui hutan pinus, hutan tropis dan semak belukar. kemudian kita melewati perkebunan teh Wonosari bagian utara. Turunan ke Loang lebih dekat dan menghemat waktu daripada turun ke Gunung Velirang/Tretes. Perjalanan ke Lauang memakan waktu sekitar 6 jam.

Puncak Mahameru dilihat dari Puncak Arjuno

Jalur Pendakian PURWOSARI
Transportasi Surabaya - Pasar Purvosar dengan Bus 2 jam, Pasar Purvosar - angkot Kampung Kuning Tambak Watu Rp.

Lisensi
Izin dapat diambil di desa Tambak Watu dengan membayar Rp. AMD 2.000 per orang di stan yang berfungsi sebagai stan

Desa Tambak Vatu
Wisatawan bisa beristirahat transit di Miss Puji di Desa Tambak Watu. Pendakian ke puncak Arjuna dimulai dari desa Tambak Vatu. Awal pendakian akan melewati hutan pinus yang padat penduduknya, serta ditanami pohon kopi dan pisang di antara pohon pinus tersebut. Suasananya tenang, sejuk, santai dan sayap langsung aktif begitu memasuki area ini. Jalannya diaspal di bagian atas sampai ketemu kolam/tirai air.


Desa Tambak Vatu – Gua Antaboga: +/- 1 jam
Gua Antaboga

Gua itu bernama Cueva de Antaboga. Goa ini terletak di bawah tebing berbatu yang menghadap ke utara, dengan kedalaman 1,5 m, lebar 1 m, dan tinggi 1,25 m. Terdapat sebuah gubuk di depan goa yang bisa digunakan para peziarah untuk beristirahat setelah satu setengah jam berjalan menuju goa ini. Air ada dan bisa didapat dari selang di sebelah kiri menuju Puncak Arjuno di jalur pendakian.




Gua Antaboga - Peninggalan Nenek Abiyasa: +/- 1h30
Nenek Abiyasa Petilasa

Jalan setapak di sekitar lokasi ini diaspal beton dengan baik dan taman yang sangat rapi dan bersih terbentuk di kedua sisi jalan. Ada kolam Dewi Kunti konon jika airnya diminum dapat memberikan kejujuran pada jiwa dan selalu mengingat Hyang Maha. Beberapa gubuk untuk peziarah juga telah dibangun di sini. Sekitar 50 meter dari kedua reruntuhan tersebut terdapat Eyang Secutrem.
Pethilasan ini dinaungi oleh pepohonan yang tinggi, sehingga dari kejauhan sudah terlihat mengesankan dan seram. Petilasan Sekutrem Ouma juga merupakan ruangan berdinding. Lebar bangunan kurang lebih 2,5m x 2m. Di dalamnya terdapat arca batu andesit setinggi sekitar 70 cm. Dupa dan kemenyan selalu dibakar di petilasan ini, menebarkan harum semerbak.




Ouma Abiyasa – Situs Ouma Sakri: +/- 10 menit
Situs web Ouma Sakri

Petilasan ini berupa kubah tertutup yang menghadap ke barat, terbuat dari kayu. Di dalamnya ada semacam makam batu yang memanjang dari utara ke selatan. Di sebelahnya berdiri gubuk yang terbuat dari rumput kering, yang bisa digunakan untuk istirahat atau bermalam. Air ada dan bisa didapat dari selang di sebelah kiri menuju Puncak Arjuno di jalur pendakian.





Situs Eyang Saktri – Situs Eyang Semar: +/- 1h15
Situs Ouma Semar

Dianggap paling angker, hindari menginap di tempat ini, meski di sekitar tempat ini terdapat tiga gubuk dan balai yang dibangun para peziarah. Tempat ini merupakan tempat para peziarah berkunjung untuk mencari berkah dengan meletakkan sesajen berupa bunga atau mirip dengan Kok Akan.






Situs Eyang Semar – Wahu Makutarama: +/- 30 menit
Wahyu Makutarama

Petilasan ini merupakan bangunan andesit berukuran 7 x 7 m dengan tinggi sekitar 3 meter. Ada dua mahkota yang bersebelahan di bangunan batu ini. Itu adalah simbol kebesaran raja tua. Bak air mancur/tangki air





Wahyu Makutarama – Puncak Sepilar +/- 20 menit
lonjakan sepal

Jika Anda pergi dari Sepilar, turuni bukit ke kanan, Anda akan sampai di kuil Ves. Di sini Anda bisa melihat tiga arca Pandawa, sebelumnya ada lima arca tetapi arca Nakula dan Sadeva dicuri. Di sisi kiri bangunan candi Sepilar, Anda bisa melihat sebuah makam yang konon merupakan tempat meninggalnya Eyang Semar. Di sebelah kanan situs ini para peziarah membangun gubuk untuk bermalam. Sekitar 100 meter ke kanan terdapat mata air bernama Sendang Drajad.



Puncak Sepilar – Candi Manunggale Suci +/- 3 jam
Pura Suci Manunggale

Candi ini hanyalah sebuah batu yang disusun sebagai pondasi, di atasnya bertumpu sebuah marmer berukir aksara Jawa, dan di bawahnya tertulis Sura Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti (Kejahatan harus dilawan dengan kebaikan). Dan di bawah tulisan ini tertulis nama Maha Resi Agung Pravira Harjana. Pria ini adalah pengikut setia Bung Karno.




Pura Saint Manunggale - Puncak Arjuna +/- 5 jam
Puncak Gunung Arjuna

Banyak batu-batu besar bertebaran di sekitar puncak Gunung Arjuna, di sebelah utara puncak terdapat ngarai bebatuan yang indah. Sangat disayangkan batu-batu besar di puncak Gunung Arjuna telah dinodai oleh tulisan-tulisan mereka yang mengaku 'pecinta alam'. Di sebelah barat terlihat Gunung Welirang yang masih mengepulkan asap, disebelah barat laut terlihat Gunung Penangungan yang megah terjal dengan puncak mirip Gunung Semeru. Di sebelah timur Anda bisa melihat sugestif puncak Gunung Semeru. Pegunungan Kavi dan Anjasmoro menjulang dari selatan. Terdapat sebuah batu berbentuk singgasana (kursi) di puncak Gunung Arjuna yang sering dikunjungi para peziarah untuk membakar kemenyan dan kemenyan. Di atas batu ini terdapat gambar cakra dan tulisan dalam bahasa jawa yang artinya Maha Kuasa, penguasa kerajaan sakti Gunung Arjuna bertahta disini. Harap jangan mencoba untuk duduk atau berjalan di atas batu ini untuk menghindari kerusakan.

0 Response to "Gunung Arjuno"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel