Teknik Penelusuran Goa
Secara umum, teknik menjelajahi Goa tidak berbeda dengan kombinasi pendakian dan pendakian gunung, hanya ruang dan medan, serta perlengkapan pribadi tambahan yang diperlukan. Goa dapat dibagi menjadi dua jenis fitur yaitu; gua horizontal dan gua vertikal.
Gua adalah bukaan di bagian dalam bumi, tebing dan ceruk di permukaan air dengan karakteristik tampilan dan isi yang berbeda. Beberapa gua relatif kering dan berlumpur, sementara yang lain berair.
Kondisi goa yang berlumpur sering kita jumpai. Gua dengan lorong berlumpur bukanlah masalah besar bagi para penjelajah, tetapi ketika ketebalan lumpur mencapai ketinggian tertentu, misalnya hingga selutut, perlu dilakukan tindakan pencegahan khusus untuk mencapai titik tertentu. Jika kita melakukannya dengan berjalan kaki seperti biasa, akan sulit dan membutuhkan banyak tenaga. Dalam kondisi seperti itu, kita harus menempatkan diri pada posisi seperti berenang di kolam. Ini akan membuatnya lebih mudah untuk bergerak dan menghemat energi.
Kondisi air di dalam goa akan sangat beresiko, apalagi jika goa tersebut belum pernah dijelajahi, sehingga kita tidak mengetahui kedalaman air dan kondisi di bawah permukaan air, untuk itu diperlukan bantuan dan pengetahuan prosedural. Penjelajah Gua Akuatik disarankan untuk memiliki keterampilan individu yang tinggi. Kemampuan berenang dan menyelam adalah keterampilan penting saat menjelajahi perairan. Namun, berenang di gua tidak seperti berenang di kolam karena terowongannya sempit, gelap, dan Anda masih berpakaian lengkap.
Pada kondisi yang lebih spesifik, seperti: gua air dengan lintasan yang panjang, diperlukan peralatan tambahan seperti pelampung atau rakit. Gua air dengan sungai bawah tanah yang deras menuntut penjelajahnya untuk siap secara moral dan lebih berhati-hati. Juga, untuk menjelajahi sungai bawah tanah, kita harus melawan arus (hulu), bukan ke hilir (hilir), karena jika terpeleset atau tenggelam, kita berharap kembali ke titik awal agar tidak tersesat atau bahkan hilang. Jika terpaksa harus turun ke lembah, saran terbaik adalah meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati saat berjalan.
Bah dan siphon adalah lorong gua atau cekungan gua yang benar-benar terendam air. Kondisi ini sangat berbahaya, para penjelajah gua seringkali berhenti setelah menemui lubang atau siphon. Butuh penyelaman gua berisiko tinggi untuk menemukannya. Tingkat fatalitas penyelaman gua adalah 75%, jadi kita harus sangat berhati-hati dan tidak melanjutkan kecuali didukung dengan peralatan yang tepat dan prosedur keselamatan standar. "Tolong jangan coba ini di gua, SANGAT BERBAHAYA."
Gua dengan lorong tersebut hampir seluruhnya terendam air dan hanya tersisa sedikit sekali, untuk melewatinya harus melakukan squat (kepala ke atas). Terkadang kita harus melepas helm kita untuk membuat lebih banyak ruang kepala. Dalam kondisi tertentu, kita harus berjongkok, bahkan berbaring atau merangkak, jika tubuh tidak bisa masuk sepenuhnya. Satu hal yang perlu diingat di sini adalah pencari masih perlu memiliki area visual.
Pada kondisi medan goa tertentu, seperti adanya air terjun atau lorong yang terletak di atas, kita harus menggunakan cara pemanjatan dengan peralatan tambahan seperti pagar tertanam dan bor untuk membuat jalan setapak. Teknik pemanjatan bebas dilakukan pada kondisi medan seperti :
1. Gua berbentuk seperti retakan dan menyempit di bagian dasarnya.
2. Aliran airnya deras dan kita tidak tahu kedalamannya.
3. Sungai besar atau danau yang dalam.
4. Pemasangan tali-temali di air terjun.
5. Langkah pelapisan kalsit atau oolite.
Untuk menjembatani ketidakrataan (di bawah atau di atas) kita bisa menggunakan teknik cerobong atau jembatan. Cerobong menggunakan gaya dorong kedua kaki dan tulang belakang untuk bergerak ke atas atau ke bawah, hal ini dilakukan dengan menggerakkan kaki ke atas dan ke bawah dari dinding. Tulang belakang berfungsi sebagai tumpuan pada dinding lainnya dan lengan menjaga keseimbangan (lihat ilustrasi).
Jembatan menggunakan kekuatan lengan dan tungkai, kaki sebagai penopang (menjadi beban tubuh) untuk bangkit dan mencari penopang, sedangkan lengan digunakan untuk keseimbangan (lihat foto).
Traverse adalah teknik memanjat dinding dengan arah yang relatif horizontal dan menyamping. Teknik pemanjatan dapat digunakan untuk menjelajahi gua dengan dasar landai pada sudut kemiringan yang tinggi.
0 Response to "Teknik Penelusuran Goa"
Posting Komentar