Gunung Welirang

Gunung Velirang terletak di Taman Hutan Raya Raden Soerjo (Tahura), gunung tersebut merupakan gunung berapi aktif dengan kawah yang selalu mengeluarkan asap dan belerang cair. Ini adalah sekelompok gunung yang membentuk rantai gunung. Terdapat beberapa gunung yang mengelilingi Gunung Velirang Arjuna antara lain Gunung Arjuna (ketinggian 3339), Gunung Velirang (3156 mdpl), Gemini I (3051 mdpl), Kambar II (3126 mdpl), Ringgit (2477 mdpl). .). Gunung Velirang bisa didaki ke berbagai arah; Dari Utara (Tretes dan Travas), dari Timur (Lawang) dan dari Barat (Batu Changar).
Garis Tretes
Kami naik bus dari Surabaya ke Malang atau sebaliknya, turun di stasiun Pandaan dan pergi ke Tretes. Mobil yang menuju kawasan wisata Tretes adalah Izusu L300 yang berhenti di perempatan Pasar Buah Pandaan. Tarif Rp 10.000 per orang (Januari 2010) Keberangkatan di depan Hotel Tanjung. Dalam perjalanan ke Tretes terdapat sisa-sisa candi Jawa dari masa Hindu. Tretes merupakan destinasi wisata dan hutan wisata dengan keindahan air terjun Baba Bodo. Ada juga camp yang dipenuhi mahasiswa saat liburan.
Check innya dipinggir jalan utama lebih tepatnya depan hotel tanjung. Setelah membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 7500, Anda harus meninggalkan ID Anda. Ada empat toilet umum di pintu masuk ini.

1. Dari tempat pendaftaran, berjalan menyusuri jalan beraspal sekitar 200 meter dan sampai di pintu masuk Taman Wisata Air Terjun Kaket Bodo yang berada di belakang Surya Hotel. Dari pintu masuk ini, jalan beraspal mengarah ke tiang atau air terjun hewan peliharaan yang melarikan diri.

2. Berjalan sekitar 200 meter dan ke kanan kita akan menemukan pertigaan yang mengarah ke Kamp Baba Bodo dan air terjun. Sebelah kiri (lurus) adalah arah menuju puncak Gunung Velirang arah Pet Bokor. Jalan menuju Pet Leaks masih tersemen dengan baik dengan tanjakan yang sangat terjal yang bisa dijadikan sebagai pemanasan pendakian yang seru dan menguras tenaga. Dengan lingkungan yang bersih dan segar, karena masih terlindung oleh pohon-pohon besar. Setelah berjalan sekitar 45 menit, kami sampai di Pos Pet Bocor. Pet Bocor memiliki banyak ruang untuk menampung banyak tenda. Ada juga sumber air yang mengalir dari saluran air. Pada hari libur ada warung makan. Dari Pet Bokor, perjalanan dilanjutkan menyusuri jalanan berbatu. Jalur jip yang sangat luas dengan kondisi alam terbuka, pepohonan sesekali, dan hanya rerumputan dan pisang di kedua sisi jalan.

3. Jip yang membawa belerang ke Pos Kakopan biasanya melalui jalur ini. Oleh karena itu, pendaki bisa naik jeep menuju Pos Kokopan yang hanya bisa diakses jika ingin mengambil belerang. Rutenya akan sangat panas dan berdebu pada siang hari, jadi sebaiknya mendaki pada sore, sore atau dini hari. Sepanjang jalan, pendaki akan menemukan pemandangan indah pegunungan Tretes dan Penangungan. Setelah berjalan sekitar 3 jam, pendaki akan sampai di Pos Kokapan. Kakopan berada di ketinggian 1500 mdpl, terdapat gubuk-gubuk yang dibangun oleh para penambang belerang. Ada juga sungai dengan banyak air dan toilet sederhana. Ada juga warung makan yang hanya buka pada hari libur. Area ini dapat menampung cukup banyak tenda dan dikelilingi oleh pohon cemara. Lokasi di sini nyaman karena cukup terlindung dari angin. Pada siang hari cuaca sejuk dan sering berkabut. Kakopani memiliki pertapaan yang dibangun dengan struktur batu. Kuil ini terletak di dekat tikungan jalan setapak di bawah pilar Kakopani. Konon para pendaki gunung dan penambang diperlihatkan penampakan kakek dan neneknya yang mengajak berbicara, sang kakek memperkenalkan diri sebagai Maulana Malik Ibrahim, berpamitan pada sang nyonya dan menghilang ke dalam kubur sendiri.


4. Dari Pos Kokopan jalan dilanjutkan ke Pos Pondokan. Ada banyak cara untuk sampai ke bar. Merupakan jalan utama berupa pegunungan datar yang sering digunakan oleh para pendaki. Jalurnya berupa jalur bebatuan yang terjal sehingga sangat kering, apalagi jika anda mendakinya pada siang hari, pada malam hari akan sulit mengenali jalur pendaki ini karena penuh dengan semak belukar. Tidak ada penunjuk. Berjalan di siang hari cukup nyaman karena banyak pohon besar di sepanjang jalan. Dibutuhkan sekitar 4 jam untuk mencapai akomodasi. Cara lain menuju Pos Pondokana adalah Jalan Miner. Jejak ini cukup tipis, tetapi kemudian berkelok-kelok di punggungan utama 2-4 punggungan. Jalan Penambang sehari-hari digunakan para penambang untuk membongkar belerang dari Pondokane ke Kakapan dengan gerobak sederhana, sehingga jalan ini selalu berdebu terutama pada siang hari. Jalan ini melewati hutan yang cukup lebat dan ditumbuhi semak belukar yang lebat. Bagi yang baru pertama kali mendaki Gunung Velirang disarankan untuk menggunakan jalan penambang, karena jalannya cukup lebar dan sangat bersih. Pos Pondok dapat ditempuh dalam waktu sekitar 4-6 jam melalui jalan tambang ini. Pos Pandokan seperti daratan luas di ketinggian 2250 meter di atas permukaan laut. Ada gubuk sederhana yang dibangun oleh penambang belerang. Ada sungai di dekatnya, di mana airnya sangat sedikit. Sumber air berupa tangki yang dialirkan melalui pipa yang berasal dari air sungai yang disaring. Ada warung makan yang kadang buka di hari minggu dan hari libur. Di pos ini biasanya para pendaki bermalam untuk persiapan pendakian selanjutnya menuju puncak gn-Welirang atau gn.Arjuna. Air minum disuplai dari hostel ini.


5. Terdapat banyak jalan pintas menuju puncak Gn-Velirang, jalur utamanya adalah jalur batu yang terjal. Jalur penambang tidak terlalu curam, tetapi berbelok ke kanan. Anda akan membutuhkan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai puncak Gunung Velirang. Jalan masuk ke hutan pinus yang ditumbuhi semak belukar. Trek menuju puncak Gunung Velirang dibagi menjadi dua bagian. Jalur penambang mengarah langsung ke kawah tempat penambang mengekstraksi belerang. Jalur pendakian di sebelah kanan melewati punggung bukit yang sangat terjal dan berbatu. Pemandangan puncak Velirang sangat indah. Wisatawan bisa berkeliling kawah, mendaki beberapa puncak kecil. Jika cuaca sedang cerah, kita bisa melihat puncak Gunung Arjuna dengan sangat jelas. Gunung Penangungan juga terlihat jelas, terdapat banyak puncak dan banyak kawah aktif. Kawah terbesar dan terdalam adalah Kawah Jero, di sebelahnya adalah Kawah Plupuh.

Bebatuan di sekitar puncak menghirup asap belerang. Beberapa lubang di bebatuan juga mengeluarkan cairan belerang emas, jika uap belerang yang pekat masuk ke mata dapat menyebabkan radang mata, jadi segeralah cuci mata dengan air bersih. Menghirup dalam waktu lama dapat menyebabkan pusing dan kehilangan kesadaran. Oleh karena itu, jika puncaknya dikelilingi oleh asap belerang yang pekat, sebaiknya Anda tidak mendekatinya. Agar sedikit lebih aman, gunakan kacamata dan masker hidung yang dibasahi air. Puncak Gunung Velirang sering diguncang oleh gempa bumi lokal karena belerang yang terbawa angin dari dalam gunung terbawa angin di atas puncak. . . Bebatuan di sekitar puncak juga terasa hangat untuk disentuh atau diduduki. Di puncak Gunung Velirang terdapat Gua Sriti yang relatif besar, yang dibangun sebagai vila dan peternakan rusa pada zaman Belanda. Ada batu dari bekas tembok dan rumah musim panas dan taman rusa. Di dekat goa juga terdapat makam keramat yang diyakini para penambang belerang adalah makam Mbah Tejo Gen.

Dari pondok dilanjutkan menuju Gunung Arjuno
Usai istirahat di gubuk, pendakian dilanjutkan menyusuri jalan di sebelah kiri. Setelah melewati hutan pinus dan berjalan sekitar satu jam, Anda akan sampai di Lembah Kidang. Rutenya relatif datar dan ditumbuhi rerumputan tinggi dan pohon pinus.



Terdapat sumber air di Lembah Kidang pada ketinggian sekitar 2300 mdpl. Di lembah ini Anda bisa menemukan hewan-hewan yang hidup di Gunung Arjuna. Dari Lembah Kidang, jalan setapak menanjak lagi lalu mendaki gunung. Puncak Arjuna dan Gunung Velirang (melalui Gunung Kambar1 dan Kambar 2) rute pendakian kembali melewati hutan pinus. Setelah berjalan sekitar 1,5 jam dari pertigaan, kita akan melewati tempat yang disebut "Pasar Dieng", tingginya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuna, dan bebatuan tersusun rapi seperti tembok, dan tanahnya lebih banyak. level Dari sini hanya dibutuhkan waktu ± 10 menit untuk mencapai puncak Arjuna. Di atas gunung Banyak batu besar berserakan di sekitar Arjuna. Ada juga batu yang dikeramatkan jemaah, berbentuk kursi batu.

Lanjutkan ke Gunung Arjuno dari puncak Gunung Velirang
Kami akan melanjutkan perjalanan setelah Arjuna mencapai puncak Gunung Velirang, kami pergi ke selatan. Puncak Gunung Velirang, Jalur Panda, ke kawah gunung dan selatan ke gunung Ganda 1: jalan menanjak melewati hutan pinus menuju puncak gunung. Gemini 1 yang berada di ketinggian 3.051 meter di atas permukaan laut, kemudian menuruni lembah hingga mencapai pertigaan si kembar setelah menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dari Gunung Velirang. Jejak ini mengarah ke Mt. Twin II membawa Anda ke puncak gunung, 3126 meter di atas permukaan laut. Jalan tersebut kemudian menurun, kemudian bertemu dengan pertemuan gunung Arjuna dan Pondokan (kembali ke Trete).
Jalan kembali menurun saat melewati hutan pinus. Setelah berjalan sekitar 1,5 jam dari pertigaan, kita akan melewati tempat yang disebut "Pasar Dieng", tingginya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuna, dan bebatuan tersusun rapi seperti tembok, dan tanahnya lebih banyak. level Dari sini hanya dibutuhkan waktu ± 10 menit untuk mencapai puncak Arjuna.
Q. Di puncak Arjuna anginnya sangat kencang, suhunya 5-10 derajat Celcius. Disini kita bisa menikmati panorama yang sangat indah, apalagi pada malam hari kita bisa melihat kota-kota seperti surabaya, malang, batu, pasuran. dan laut utara dengan gemerlap lampu kapal. Q. Puncak Arjuna dikenal juga sebagai puncak 'Ogal Agil' atau 'Puncak Ringit'.


0 Response to "Gunung Welirang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel